tag:blogger.com,1999:blog-587351754493574352023-11-15T07:21:12.197-08:00Pengetahuan Ilmu Teknik IndustriAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/12200233129191606892noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-58735175449357435.post-38002058492300671282013-05-25T23:29:00.002-07:002017-04-20T14:50:34.594-07:00Psikologi Industri - Psikologi Sifat Manusia<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.05pt; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="IN">Psikologi Sifat Manusia</span></b></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: right; text-indent: 28.05pt; unicode-bidi: embed;">
<b><span lang="IN">Oleh:Irfan Bachtiar </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.05pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandinkangkan dengan ciptaan
tuhan yang lain. Kesempurnaan itu bisa dipahami dari substansi manusia
bahwa selain potensi fisik manusia yang indah, manusia dibekali juga
potensi ruhaniah seperti akal pikiran dan hati nurani yang apabila
digunakan dengan baik dan benar dapat memperkokoh kedudukannya sebagai
manusia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.05pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 28.05pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Manusia
diciptakan ke muka bumi selain sebagai hamba ia juga diciptakan sebagai
khalifah (pemimpin) baik bagi dirinya maupun bagi semesta di
sekelilingnya. Oleh karena itulah potensi manusia tersebut harus
dioptimalkan fungsinya agar tugasnya di muka bumi tersebut dapat
terlaksana dengan baik. Untuk melaksanakan tugasnya, manusia harus mampu
membedakan dua perkara yang sangat substansial dalam dinamika
kehidupan, yaitu antara yang hak dan yang batil, yang benar dan yang
salah, yang positif dan negatif dan seterusnya. Pembedaan antara kedua
hal tersebut dapat tercermin dari perilaku manusia itu sendiri, tentunya
yang dipengaruhi oleh kehendaknya masing-masing individu dalam
menjalankan perilakunya. Berikut ini saya identifikasikan secara
psikologis beberapa sifat baik (positif) dan sifat buruk (negatif) dari
seseorang: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN"><span style="font-weight: bold;">Sifat – sifat positif</span><span style="font-weight: bold;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">1.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Kelekatan dengan orang lain </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Kelekatan dengan orang lain merupakan hubungan yang lebih bersifat emosi dan sosial terhadp orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">2.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Rasa cinta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Rasa
cinta yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang dapat mejadikan
orang tersebut merasakan kedamain hidup. Seperti kecintaan pada orang
tua, anak, saudara dan sebaginya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">3.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Menerima diri, orang lain dan dunia apa adanya </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Sifat ini bisa didasari oleh faktor keyakinan terhadap suatu hal sehingga seseorang dapat mempunyai optomisme dalam hidupnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">4.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Berempati</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Empati merupakan sifat naluriah yang merupakan bentuk atau manifestasi dari kepedulian sosial.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">5.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Senang melihat orang mendapatkan kebahagiaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Sifat
ini merupakan sifat yang menjadikan seseorang tersebut bisa menerima
dirinya sebagaimana adanya, sehingga ia tidak gusar melihat kebahagiaan
yang diterima orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN"><span style="font-weight: bold;">Sifat – sifat negatif</span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">1.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Menang sendiri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Menang
sendiri biasanya menjadikans seseorang ingin menguasai segala sesuatu
di luar dirinya, termasuk bagaimana ia bisa menjadi pengatur dan orang
yang dipatuhi. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">2.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Tidak bisa membatasi diri </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Rasa
ingin melakukan segala sesuatu yang menurutnya mungkin dilakukan, tanpa
berfikir lebih jauh tentang sebab akibatnya, tidak jarang sifat ini
membuahkan penyesalan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">3.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Agresif </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Sifat
ini sering mejadikan seseorang terlalu cepat dalam mengambil tindakan
yang tidak mudah dikontrol atau terjadi secara spontanitas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">4.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Cemas atau khawatir berlebihan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Perasaan
cemas dan khawatir yang berlebihan menjadikans seseorang berhenti pada
tempatnya. Hidupnya menjadi pesimis dan tidak emmpunyai pandangan ke
depan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">5.<span style="font-family: "; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="IN">Mudah marah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; margin-left: 39pt; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">Sifat pemarah merupakan bentuk gagalnya dari sistem pengendalain diri dan penguasaan terhadap jiwa atau bahkan raga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="direction: ltr; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 27pt; unicode-bidi: embed;">
<span lang="IN">
</span></div>
<span lang="IN">Beberapa
contoh sifat di atas secara naluriah telah melekat pada diri manusia,
karena selain hati nurani yang dapat menentukan kebenaran, manusia juga
dibekali nafsu yang mendorong manusia untuk berbuat sesuat yang dianggap
salah. Namun demikianmanusia mempunyai pilihan untuk memilih salah
satunya ataupun menjalankan kedua-duanya dalam perilaku sehari-hari.
Semua kembali kepada pribadi masing-masing yang saling mempunyai
kebebasan untuk memilihnya.</span><br />
<br />
<br />
<strong><b> Definisi Sikap Manusia</b></strong><br />
<strong> </strong> <br />
Sikap - Ada bermacam-macam pendapat yang dikemukakan oleh ahli-ahli psikologi tentang <em>pengertian sikap</em>. <a href="http://www.duniapsikologi.com/">Dunia Psikologi</a>
akan sedikit mengulas tentang apa sih yang dinamakan sikap? Seperti
yang dikatakan oleh ahli psikologi W.J Thomas (dalam Ahmadi, 1999), yang
memberikan batasan sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat
positif maupun negatif, yang berhubungan dengan obyek psikologi. Obyek
psikologi di sini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga,
ide dan sebagainya.<br />
<br />
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi <em>(disposition to react)</em> secara positif <em>(favorably) </em>atau secara negatif <em>(unfavorably)</em>
terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam
Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat
menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif
mengenai aspek dunia individu.<br />
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan <a href="http://www.duniapsikologi.com/sikap-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/">definisi sikap</a>
sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,
predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara
sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap
adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada
sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada
benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.<br />
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan
pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa <span style="text-decoration: underline;">sikap adalah</span>
keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau
berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam
menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain
itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek atau situasi.<br />
<h3>
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap</h3>
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam
interaksi sosial, individu membentuk pola sikap tertentu terhadap
berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai <em>faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap</em> adalah:<br />
<strong>1. Pengalaman pribadi</strong>. Untuk dapat menjadi dasar
pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang
kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang
melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan
lebih lama berbekas.<br />
<strong>2. Kebudayaan</strong>. B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005)
menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk
kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku
yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan,
ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap
dan perilaku tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.<br />
<strong>3. Orang lain yang dianggap penting</strong>. Pada umumnya,
individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang yang
dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik
dengan orang yang dianggap penting tersebut.<br />
<strong>4. Media massa</strong>. Sebagai sarana komunikasi, berbagai
media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap
terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi
tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam <a href="http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/">mempersepsikan</a> dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.<br />
<strong>5. Institusi Pendidikan dan Agama</strong>. Sebagai suatu
sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis
pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh
dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.<br />
<strong>6. Faktor emosi dalam diri</strong>. Tidak semua bentuk sikap
ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang.
Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari
oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat
sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi
dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah
prasangka.<br />
<br />
<br />
<b>Pengertian Psikologi Lintas Budaya</b><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Psikologi Lintas Budaya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;">Matsumoto, (2004)</span></em><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> : Dalam arti
luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran
dan prinsip-prinsip psikologis bersifat universal (berlaku bagi semua orang di
semua budaya) ataukah khas budaya (culture spesific, berlaku bagi orang-orang
tertentu di budaya-budaya tertentu)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;">Seggal, Dasen, dan Poortinga (1990)</span></em><em><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></em><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: psikologi lintas budaya adalah kajian ilmiah mengenai
perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu
dibentuk, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;">Triandis, Malpass, dan Davidson (1972)</span></em><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> : psikologi lintas budaya mencakup kajian suatu pokok
persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih, dengan menggunakan metode
pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi
pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar
menjadi universal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><em><span style="font-size: 12pt; font-style: normal; line-height: 150%;">Brislin, Lonner, dan Thorndike, (1973)</span></em><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></strong><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah kajian
empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan
pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan
dan signifikan.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan Psikologi Lintas Budaya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tujuan dari lintas-budaya psikolog adalah untuk melihat manusia dan
perilakunya dengan kebudayaan yang ada sangat beragam dengan kebudayaan yang
ada disekitar kita. Untuk melihat kedua perilaku universal dan perilaku yang
unik untuk mengidentifikasi cara di mana budaya berdampak pada perilaku kita,
kehidupan keluarga, pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan Psikologi Lintas Budaya
dengan Disiplin Ilmu Lain</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan Psikologi Lintas Budaya
dengan Sosiologi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Soejono Sukamto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian
pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan
pola-pola umum kehidupan masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi adalah melihat
persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
buadaya dan kelompok etnik yang berada dalam suatu kehidupan masyarakat.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan Psikologi Lintas Budaya
dengan Ekologi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu ekologi adalah melihat
persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
budaya dan kelompok entnik berdasarkan interaksi antara organisme dengan
likngkungannya.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hubungan Psikologi Lintas Budaya
dengan Biologi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu biologi adalah melihat
persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
budaya dan kelompok entnik dengan mempelajari aspek kehidupan fisik makhluk
hidup.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perbedaan Psikologi Lintas Budaya
dengan Psikologi Indegenous, Psikologi Budaya, dan Antropologi</span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Psikologi Indigenous</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam
dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan
konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai
pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada
fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan
setempat. Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia
psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks
kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai
pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada
fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan
setempat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi perbedaan
Psikologi lintas budaya dengan Psikologi Indigenous adalah Psikologi lintas
budaya berfokus pada membicararakan isu, konsep dan metode yang dikembangkan
oleh komunitas ilmiah di barat, kebanyakan Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan
yang dipelajari di timur, kebanyakan negara dunia. Sedangkan Psikologi
Indigenous mencakup studi tentang isu dan konsep yang mencerminkan kebutuhan dan
realitas dari budaya tertentu dalam hal ini, tentu akan banyak upaya untuk
memodifikasi instrumen guna memasukkan perspektif indigenus/setempat.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Psikologi Budaya</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
Psikologi budaya adalah studi tentang cara tradisi
budaya dan praktek sosial meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan
dan mengubah psike manusia.</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan
Psikologi budaya adalah Psikologi lintas budaya melihat persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan
kelompok etnik sedangkan Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat
mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Antropologi</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk
fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan
Antropologi adalah Psikologi lintas budaya melihat persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan
kelompok etnik sedangkan Antropologi melihat bagaimana manusia dalam suatu
masyarakat melahirkan suatu kebudayaan.</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<b>Definisi dan Pengertian Karakter</b> </div>
Kalau kita membicarakan tentang karakter maka tidak terlepas dengan<br />
istilah kepribadian. Sebab antara istilah karakter dan kepribadian seringkali<br />
digunakan secara bergantian. Hal itu dikarenakan menurut para Ilmuan<br />
Psikologi khusunya Psikologi Kepribadian bahwa karakter adalah istilah dari<br />
kepribadian. Untuk memperjelas kedua istilah tersebut perlu kiranya melihat<br />
definisi yang diberikan pakar psikologi sebagai berikut :<br />
<br />
a. Allport menyatakan bahwa “character is personality eveluated, an<br />
personality is character devaluated”. Allport beranggapan bahwa watak<br />
(character) dan kepribadian (personality) adalah satu dan sama akan tetapi<br />
di pandang dari segi yang berlainan; kalau orang bermaksud hendak<br />
mengenakan norma-norma jadi mengadakan penilaian. Maka lebih tepat<br />
dipergunakan istilah “watak” dan kalau orang tidak memberikan<br />
penilaian, jadi menggambarkan apa adanya, maka dipakai istilah<br />
kepribadian.<br />
<br />
b. Abin Syamsuddin Makmun mengatakan bahwa karakter adalah satu aspek<br />
dari kepribadian, dimana karakter adalah konsekuen tindakannya dalam<br />
mematuhi etika perilaku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang<br />
pendidikan atau pendapat.<br />
<br />
c. Menurut Alwisol karakter adalah penggambaran tingkah laku dengan<br />
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun<br />
implisit.24 Karakter berbeda dengan kepribadian kerena pengertian<br />
kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian<br />
(personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan<br />
kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun,<br />
mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.<br />
<br />
Menurut Wyne, kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso”<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir. Yang memfokuskan<br />
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau<br />
tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam<br />
atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang<br />
yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang<br />
berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality<br />
(kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter <br />
(a person of character) apabila prilaku sesuai dengan kaidah moral. Brendt<br />
mengemukakan bahwa moral adalah prinsip dasar untuk menentukan prilaku.<br />
Prinsip ini berkaitan dengan sanksi atau norma-norma yang berlaku di<br />
masyarakat, baik norma hukum, agama, sosial dan kesopanan.<br />
Sedangkan menurut Menurut Megawangi karakter berbeda dengan<br />
moral dimana moral lebih cenderung pada pengetahuan seseorang terhadap<br />
nilai-nilai yang benar dan nilai-nilai yang salah serta tergantung dengan<br />
kondisi masyarakatnya sedangkan karakter adalah tabiat seseorang yang<br />
langsung di-drive dari otak namun dapat dibimbing kearah yang lebih baik<br />
dengan pembiasaan (habituasi). Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa<br />
karakter adalah gambaran tingkah laku atau prilaku seseorang yang dinilai<br />
dengan norma-norma dalam masyarakat.
</div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br /></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12200233129191606892noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-58735175449357435.post-68186574454206279072013-05-17T13:00:00.001-07:002017-04-20T14:50:12.864-07:00Psikologi Industri - Pengertian dan Fungsi HRD<b>Bright</b><br />
1. Brain : - intelektual kapital<br />
- knowledge<br />
- skill<br />
<br />
2. Right : - spiritual capital<br />
<br />
3. Talented : -kompetensi<br />
<br />
<b>Pengertian dan Fungsi HRD</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;"> Pengertiah
HRD adalah singkatan dari Human Resources Development. Dalam ilmu terapannya,
HRD biasa disebut sebagai “Personalia” atau “Kepegawaian”. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>HRD dalam manajemen juga biasa disebut dengan “Human
Capitol” atau “Human Resources Management”.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Arti lain
dari Human Resources Development (Sumber Daya Manusia/SDM) adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer
dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia. Manajemen sumber
daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat
pada saat organisasi memerlukannya.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Fungsi
pertama dari manajemen sumber daya manusia (manajemen HRD) adalah pengadaan
atau procurement. Proses pengadaan bukanlah proses yang mudah justru sebaliknya
karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi,
serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 150%;">Fungsi
kedua dari manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen HRD) adalah Pengembangan
dan Evaluasi Karyawan (Development and Evaluation). Di sini peran pembekalan
atau training sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan yang maksimal
dan berdaya guna.</span></span></span></div>
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Fungsi
ketiga adalah Kompensasi dan Proteksi. Kompensasi adalah salah satu bentuk
penghargaan dari kinerja yang bagus dari karyawan sedangkan jika karyawan tidak
berprestasi juga mendapatkan punishment atau tidak mendapatkan kompensasi.</span></span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12200233129191606892noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-58735175449357435.post-57614959213587513872013-04-09T09:29:00.000-07:002013-04-09T09:38:35.260-07:00Pengetahuan Psikologi Industri<div class="post-title entry-title" itemprop="name">
<h3>
<b>Peranan ilmu psikologi dalam industry</b></h3>
</div>
• Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengann tenaga manusia dalam industry<br />
• Agar dunia industry mampu memecahkan masalah-masalah kemasnuiaan dengan menggunakan prosedur yang tepat,<br />
<br />
Makna perbedaan individu dala industry : pimpinan perusahaan menyadari bahwa tiap karyawan dalam hal:<br />
• Bekerja pada mensi yang sama tetapi prosuktivitas berbeda,<br />
• Perbedaan kualiotas pekerjaan, perbedaan prestasi kerja, perbedaan kepuasan kerja,<br />
<br />
Factor-faktor yang nerupakan sumber perbedaan individu antara lain,<br />
• Faktor fisik: bentuk tubuh dan komposisi, taraf kesehatan fisik, kemampuan panca indra,<br />
• Factor psikis: intelegensia, bakat, minat, preribadian, motivasi, edukasi,<br />
<br />
Perbedaan individu,<br />
• Secara physic: tingkat panca indra, tingkat kesehatan, postur tubuh,<br />
• Secara psikis: intelegensia, bakat, minat, kpribadian, motivasi,edukasi,<br />
<br />
Interaksi sosial<br />
• Hubungan antara manusia dengan manusia factor yang mempengaruhi,
warisam biologis, keadaan alam sekitar, warisan sosial, kelompok,<br />
• Interaksi manusia dengankelompok( dalam perusahaan).tingkah laku
mausia berhubungan erat dengan keadaan nya dalam kelompoksosial,situasi
sosial, dan peranan sosial,<br />
<br />
Moral adalah kondisi mental individu dan group yang menetukan semangant
kerja sama, sifat rajin,punya motivasi/ dorongan, harapan dankepercayaan<br />
<br />
Sikap adalah tingkah laku terhadap dorongan tertentu, sikap si bentuk oleh: adaptasi , integrasi, differentsiasi, traumatis<br />
<br />
Human relation concept/ approach ( hub manusia)<br />
• Individu differences<br />
• Mutual intest<br />
• Motivasi,: negative,positif<br />
• Human dignity<br />
<br />
Fungsi kejiwaan: dominan pada fikiran,dominan rasa, dominan pada intuisi, dominan mengindraan,<br />
<br />
Berdasarkan fungsi kejiwaan tersebut manusia dibedakan menjadi dua golongan<br />
• Orang yang lebih mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan diri sendiri<br />
• Sebaliknya<br />
<br />
Sifat-sifat manusia ada 2 faktor yang mentukan : pembawaan sejak lahir dan perkembangan jiwa,<br />
<br />
Interaksi sosial dalam masyarakat perubahan yang terjadi dalam masyarakat<br />
• Auto plastis ( perubahan yang dilakukan dengan mengubah diri sendiri)<br />
• Allo palstis perubahan yang dilakukan denganmengubah li gkungan<br />
<br />
Faktor2 yang mendasari hubungan dalam masyarakat:<br />
• Factor initasi(peniruan secara lahiriah)<br />
• Factor sugesti( seseorang yang member pengeruhnya kpd orang lain)<br />
• Indentifikasi(dorongan untuk m,enjadi sama dengan orang lain)<br />
• Simpati(persaaan tertarik pada orang lain)<br />
• Empati( harus tau perasan orang lain)<br />
<br />
Kepribadian<br />
Adalah pola tingkah laku manusia bukan hanya untuk digeneralisasi tapi
untuk mengetahui sejauh mana seseorang itu berada dari orang lain, atau
sejauh mana manusia itu unik( bersifat ekstern, pandangan orang secara
empiri)<br />
Kepribadian adalah organisasi dinamis dari system pshyco physic dalam
dir nindividu yang menentukan penyesuaian-penyesuaian yang unik terhadap lingkungan
( pandangna dari diri sendiri)<br />
<br />
Factor 2 yang menentukan pribadian<br />
• Pengalaman umum<br />
• Pengalaman unik<br />
<br />
Teori-teori peribadian<br />
1) Pendekatan tipologis<br />
• Pendekatan tipologis dari hipocrates, menekankan bahwa cairan2 tubuh
mempengaruhi tempramen seseorang, dibagi menjadi 4 tipe menurut nama
cairan yang mempengeruhi<br />
Metankolis: dipengeruhi oleh empedu hitam(sifatnya murung dan depresi)<br />
Sanguinis: di pengeruhi oleh darah ( sifatnya gembira dan optimis)<br />
Khaolerik: dipengeruhi oleh empedu kuning ( sifatnya mudah marah)<br />
Phlegmatik: di pengeruhi oleh cairan lender( sifatnya tenang lamban mudah dirangsang)<br />
• Pedekatan tipologis dari kretchmen mengungkapkan bahwa kepribadian sesorang di dasarkan pada bentuk tubuh seseorang<br />
Tipe endomorph: bentuk tubuh gemuk dan bulat, ( sifatnya mudah bergaul, pering, dan santai)<br />
Tipe ectomorph: berbentuk tubuh tinggi dan kurus( sifatnya sangat serius, selalu menjaga jarak, dan amat perasa)<br />
Tipe mesomorph: bentuk tubuh tegap dan atlentis( sifat agak cerewet, agresif, sangant aktif secara fisik)<br />
• Pendekatan tipologis dari corl gustaf membagi menjadi 2 yaitu, introvert( kepribadian suka sendiri, extrovert<br />
2) Teori psiko dinamika ( Sigmund frend), menjelaskan bahwa dalam
dirimanusia terdapat energy psikis yang sangat dinasmis yang mendorong
individu untuk bertingkah laku, energy psikis terdiri dari<br />
• Id ( kemampuan sesorang untuk bertaha hidup, semangant hidup)<br />
• Ego( sifat menang sendiri)<br />
• Super ego( menunjukkan mana prilaku yang baik dan yang buruk><br />
3) Teori sosial learning ( Julian rotter) mengatkan bahwa prilaku
seseorang di tentukan oleh ciri2 khusus yang pernah di hadapinya<br />
• Penafsiran individu terhadap situasi tersebut<br />
• Penguatan yang pernah dialami pada tingkah laku dalam situasi serupa<br />
4) Teori/ pendekatan fenomena logis ( adkinson)<br />
• Kepribadian di bentk berdasarkan pengalaman subjective<br />
• Pndangna peribadi individu terhadap dunianya shingga menurut teori ini
ndividu yang memepunyai kepribadian bersifat humanistis.<br />
<br />
Pengukuran keperibadian<br />
• Metode observasi( pengemat melakukan observasi)<br />
• Metode inventory( ciri2 yang di anggap pada dirinya)<br />
• Teknik subyektif( metode pengukuran ini ,seseorang di suruh ekting)<br />
<br />
Hokum perilaku ( the of fullness behaviou)selain factor fisik yangmembentuk perilau diperlukan untuk mengetahi hokum perilaku<br />
• B=F.(S)<br />
Tingkah laku mnusia timbul karena adanya stimulus, maikin besar stimulus makin besar pula kemmpuannya untuk mengarahkan perilaku<br />
• B= f.(o)<br />
• B=f.)a)<br />
Apa yang dapat dicapai dan tak dapat dicapau oleh suatu perbuatan, membentuk suatu pengalaman<br />
Pengalaman yang pahit/ kegagalan memepunyai kecendrungan untuk dihndari,
sedangkan pengalaman yang menyenangkan selalu utnuk dipertahankan.<br />
Kegagalan dan sukses ekan membentuk pola perbuatan yang di jadikan sebagai sasar untuk di pertahankan bagi perbuatan berikutnya,<br />
Perikau di pebngeruhi oleh b=f(s.o.a)<br />
b. bahaviour, sstimulus, o, organisasi, a accomplishment.<br />
<br />
Macam2 pendekatan dalam negubah tingkah laku<br />
• Penfdekatan secara mentalistik ( mengubah mentalnya dengan cara teguran)<br />
• Pendekatan seara empiris/ kondisional ( dengan melihat stuasinya.)<br />
<br />
Kerja secara shycologi pengertian<br />
• Kerja menrupakan aktivitas sosial yang memeberikan isis dan makna pada kehidupan<br />
• Kerja memberikan status yang mengikat seseorang pada kehidupan lain serta masyarakat.<br />
• Pada umumnya manusia suka bekerja ,jika ada yang tidak menyukai maka
kesalahannya teletak pada kondisi shycologi dan sosial dari pekerjaan
itu kondisis individu yang bersangkutan,<br />
<br />
Arti kerja bagi karyawan<br />
• Ekan kerja yang kompak<br />
• Pimpinan yang bijak sana <br />
• Kesempatan untuk maju <br />
• Mengharapka terhadap pekerjaan<br />
• Pekerjaan yamg aman secara ekonimis<br />
• Bagi yang cukup<br />
• Kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik,<br />
<br />
Psikologi kerja mengembangkan human efisiensi dengan catatan<br />
1. buruh bukan sebagai unit terisolasi,2. buruh bukan mesin<br />
cara meningkatkan human efisiensi<br />
• Memilih individu yang tepat untuk suatu tugas<br />
• Mengintruksikan cara kerja dengan metode yang efisien dan ekonomis<br />
• Memeberikan insentif/ bonus<br />
<br />
Iklim kerja yang koperatif dan kolaboratif<br />
• Kerja merupakan aktivitas kelompok<br />
• Kerja membutuhakan pengakuan dan sekuritas( keamanan)<br />
• Kooperatif dan kolaboratif tidak dapat muncul secara kebetulan tapi harus di rencanakan di pupuk secara terus menerus.<br />
<br />
Kerja bukan merupakan bentuk derita yang di paksakandari luar , tetapi
merupakan tugas kewajiban yang harus tertanggungkan oleh kemampuan
setiap karyawan.<br />
<br />
Motivasi kerja dari psikologi<br />
• Kondisi tertentu akan menimbulakan semangant dan dorongan kerja<br />
• Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang menetukan besar kecilnyaprestasi<br />
Ciri-ciri mitife individu <br />
• Motif adalah majemuk dalam perbuatan individu tidak hanya memepunyai 1 tujuan tetapi mempunyai beberapa tujuan bersama –sama <br />
• Motiv dapat berubah-ubah kerena keinginan manusia yang sealu berubah<br />
• Motiv berbeda-beda bagi individu<br />
• Beberapa motiv tidaj disadari individu , tingkah lakau yang tidak disadari pelakunya,<br />
<br />
Job performance( penampilan kerja)<br />
Teori kebutuhan hierarchy of needs from waslow<br />
• Actualization nedds,asteem nedds,safety nedds, social nedds, physie nedds,<br />
<br />
Kebutuhan Edwards<br />
• Achievement = kebutuhan akan prestasi/ perbuatan lebih baik<br />
• Difference= kebutuhan mengikuti pendapat orang lain<br />
• Order = kebutuhan pekerjaan sehari2 secara teratur<br />
• Exhibition= kebutuhan menrik perhatia orang lain<br />
• Autonomy = kebutuhan utuk mendiri<br />
• Affiliation = kebutuhan untuk menjalin persahabatan<br />
• Intraception = kebutuhan memahami perasaan orang lain/ empati<br />
• Succorance = kebutuhan mendapat bantuan orang lain<br />
• Dominance = kebutuhan unutk bertahan pada pendapatnya<br />
• Abasement = kebutuhan yang nyebabkan individu merasa bersalah atau berdosa<br />
• Nurturance = kebutuhan untuk menolong orang lain<br />
• Change = kebutuhan untuk mengadakan perubahan yang lebih maju<br />
• Endurance = kebutuhan yang menyebabkan individu ertahan pada pekerjaan<br />
• Heterosexuality = kebutuhan utnuk mendekati lawa jenis<br />
• Aggression = kebutuhan untuk mengkritik orang lain.<br />
<br />
Teori motivasi sosial menurut wc.cleland<br />
• Need for achicment ( kebutuhan akan prestasi)<br />
• Nedd for afliation( <br />
• Ndd for power<br />
<br />
Profit cirri khas psikologis pengusaha menurut imam santosa sukardi<br />
• Selft confidence<br />
• Originality<br />
• Task oriented<br />
• Future oriented<br />
• Risk taking<br />
• People oriented<br />
<br />
Element-element proficiency<br />
• Effort <br />
• Job performent<br />
• Isiniatif<br />
• Legalitas<br />
• Profesi kepemimpinan<br />
• Moral kerja<br />
<br />
Hubungan antara job performent dan motivasi kerja<br />
Job performent di pengaruhi oleh dua hal, factor individu dan factor situasi,<br />
<br />
Teori-teori tentang proses job performance<br />
• Goal teory ( menurut wexley & yukl): a. performance kerja
tergantung dari motivasi, b, motivasi di tentukan oleh need yang
mendasari tujuan yang bersangkutan.<br />
• Expectancy theory heider/ teori harapane<br />
a. Menurut heider P=MXA .p= performance, m, motivasi, a, ability.<br />
b. Model vrommian M= (VXIXE) = I, instrument , v.value. e, expectancy<br />
c. Model lawless & porties , performent = effort x ax role perceptions<br />
d. Model Anderson & butzin , future performent= [past performent+(mxa)]<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12200233129191606892noreply@blogger.com1